JEMBER, memo-pagi.com — Bupati Jember, Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., menghadiri apel pagi bersama ratusan siswa-siswi di SMP Negeri 1 Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Bunga Desaku yang bertujuan mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat sekaligus menyerap aspirasi secara langsung dari berbagai elemen, termasuk dunia pendidikan.
Apel pagi tersebut berlangsung khidmat dan penuh semangat. Turut hadir mendampingi Bupati Jember, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kapolsek Tempurejo, Danramil, Camat Tempurejo, kapala Desa Se-Kecamatan Tempurejo, serta para kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD Negeri, SMP Negeri, MTs.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini menjadi simbol kuatnya sinergi lintas sektor dalam mendukung kemajuan pendidikan di Kabupaten Jember.
Dalam arahannya di hadapan para siswa, Gus Fawaid menyampaikan motivasi yang membangkitkan semangat belajar.
Ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan investasi paling berharga bagi masa depan, baik bagi individu maupun bagi daerah dan bangsa secara keseluruhan.
“Anak-anakku semua harus terus melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Kalau bisa sampai ke bangku kuliah, minimal harus lulus SMA.
Pendidikan adalah kunci untuk membuka masa depan yang lebih baik,” tegas Gus Fawaid dengan penuh keyakinan.
Ia juga membagikan pengalaman pribadinya sebagai contoh nyata bahwa proses belajar tidak berhenti pada jabatan atau pencapaian tertentu.
“Saya sendiri, meskipun saat ini dipercaya menjadi Bupati Jember, tetap melanjutkan pendidikan hingga jenjang S3.
Artinya, belajar itu tidak mengenal batas,” tambahnya, yang disambut tepuk tangan para siswa.
Tidak hanya memberikan arahan, Gus Fawaid juga mengajak sejumlah siswa berdialog secara langsung.
Dalam dialog tersebut, ia menggali pandangan dan pengalaman siswa terkait program-program nasional dan daerah, khususnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta isu penanganan stunting.
Salah satu siswa menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, atas pelaksanaan Program MBG yang telah dirasakan manfaatnya oleh para pelajar.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo karena sudah ada program Makan Bergizi Gratis.
Sekarang kami merasa lebih sehat dan lebih semangat belajar,” ungkap siswa tersebut dengan polos namun penuh makna.
Menanggapi hal tersebut, Gus Fawaid menyampaikan bahwa pemenuhan gizi anak-anak sekolah merupakan fondasi penting dalam mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Ia juga menyinggung persoalan stunting yang hingga saat ini masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Jember.
“Angka stunting di Jember masih tergolong tinggi. Karena itu, edukasi harus dimulai sejak dini, termasuk pemahaman tentang usia ideal kehamilan, yaitu antara 24 sampai 35 tahun, agar risiko stunting bisa ditekan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Fawaid menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Jember dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.
Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah penambahan kuota beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi maupun dari keluarga kurang mampu.
“Insyaallah, jumlah beasiswa akan kita tingkatkan. Tidak hanya di dalam negeri, tahun depan juga akan kita buka peluang beasiswa ke luar negeri, seperti ke China, Kongo, dan beberapa negara lainnya,” pungkas Gus Fawaid, yang kembali disambut antusias oleh para siswa dan guru.
Apel pagi tersebut juga dihadiri oleh seluruh Kepala Unit Pelaksana Daerah (UPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember.
Kehadiran para pejabat dan kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan ini menjadi bukti nyata dukungan terhadap program Bunga Desaku serta komitmen bersama untuk terus memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Jember.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Jember berharap semangat belajar para siswa semakin tumbuh, kolaborasi antarinstansi semakin kuat, dan cita-cita menciptakan generasi Jember yang unggul, sehat, dan berakhlak mulia dapat terwujud secara berkelanjutan.
Pewarta : didik