BANGKALAN, memo-pagi.com – Kecamatan Kwanyar terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan bahasa daerah dengan meraih dua penghargaan utama pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu Bahasa Madura jenjang SD tingkat kabupaten yang diadakan di UPTD SDN Keleyan 2, Kecamatan Socah, pada 30 Oktober 2024. Prestasi ini tidak hanya membuktikan kemampuan siswa Kwanyar, tetapi juga merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi bahasa ibu, yaitu Bahasa Madura.
Dalam festival tersebut, Kecamatan Kwanyar berhasil membawa pulang dua penghargaan bergengsi: Juara 1 lomba Tembang Bahasa Madura yang diraih oleh Kenzie Valentine dari UPTD SDN Karang Anyar 2 dan Juara 2 lomba Komedi Tunggal Bahasa Madura yang diperoleh Mohammad Fajar dari UPTD SDN Pesanggrahan 2. Kemenangan Kenzie dalam lomba Tembang Bahasa Madura ini mengantarkannya ke tingkat provinsi, di mana ia akan mewakili Kabupaten Bangkalan pada 6 November 2024.
Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Kwanyar, Dony Andre Rianto, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi tinggi kepada para siswa yang telah mengharumkan nama daerah. Dony menyampaikan pentingnya melestarikan Bahasa Madura sebagai bagian dari identitas budaya. “Kami berharap generasi muda di Kecamatan Kwanyar terus menjaga bahasa ibu, dalam hal ini Bahasa Madura, agar tidak punah. Semoga ke depannya akan lahir Kenzie-Kenzie lain yang menjaga dan melestarikan bahasa warisan budaya kita,” ujarnya.
Dony juga menekankan prinsip trimatra bahasa dalam pendidikan di Kwanyar, yaitu menjaga bahasa nasional, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Menurutnya, ketiga prinsip ini menjadi pilar penting untuk menghadapi tantangan globalisasi tanpa melupakan akar budaya lokal.
Kepala UPTD SDN Karang Anyar 2, Yuli Astutik, S.Pd., M.Pd., dan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Kwanyar, Soleh Toha, S.Pd., juga mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang diraih para siswa. Yuli menyatakan bahwa dukungan sekolah serta pembinaan keterampilan bahasa daerah yang berkelanjutan penting untuk membentuk siswa yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga mencintai budaya sendiri. “Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak, baik dewan guru, kepala sekolah yang tergabung di K3S Kecamatan Kwanyar, serta dukungan orang tua. Hal ini yang memungkinkan Kecamatan Kwanyar meraih penghargaan ini,” tambahnya.
Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat kabupaten ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda di Bangkalan untuk terus mempertahankan bahasa daerah. Peran aktif Kecamatan Kwanyar dalam festival ini menegaskan bahwa pelestarian Bahasa Madura tetap menjadi prioritas dalam pendidikan lokal, terutama di tengah arus modernisasi yang semakin kuat.
(Wie)