Istimewa, Ojo Lali Moco Sholawat, Gus Fawait Dikejutkan Hadirnya Kepala Desa Se Kecamatan Ledokombo

JEMBERmemo-pagi.com – Dalam Kegiatan Sarasehan, safari Ramadhan 2024, dalam Pengentasan Kemiskinan, Ojo Lali Moco Sholawat, menggelar di Desa Ledokombo Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember, yang dipimpin langsung oleh Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) Muhammad Fawait, SE, M.sc, juga selaku anggota DPRD Provinsi Jawa Timur,  dikejutkan oleh hadirnya  Kepala Desa se-Kecamatan Ledokombo, sangat luar biasa kekompakan dan kebersamaannya.

Terlihat hadiri Ketua APDESI, Tim Srikandi LSN Kabupaten bersama Kecamatan, anggota DPRD Kabupaten Jember,  Ketua Ansor, Kepala Desa Ledokombo,  Sumber Lesung, Sumber Bulus, Sumber Salak,Suren, Sumber Anget, Slateng, Lembengan, serta Desa lainya,RT/RW, Kader-kader, guru ngaji, muslimin- muslimat serta petani dan buruh tani, senin (1/4).

Acara tersebut disambut meriah oleh ratusan undangan, dalam acara masyarakat meminta kepada Gus Fawaid untuk mencalonkan sebagai Bupati, dengan harapan membantu beban masyarakat  kecil yang terjadi selama ini, untuk meningkatkan tunjangan RT/RW, Kader PKK, guru ngaji  serta mempermudah mendapatkan pupuk bersubsidi serta mensejahterakan masyarakat.

Gus Fawait, menyampaikan, merasa Terkejut dan terharu terhadap hadirnya Kepala Desa se-Kecamatan Ledokombo atas kekompakan, kebersamaan dan keberaniannya, meskipun ada isu-isu, tekanan-tekanan dari oknum yang melarang menerima Gus Fawaid turun ke Desa-desa, terima kasih kepada semua Kepala Desa yang hadir, ini sangat luar biasa, bahwa Kepala Desa sudah pintar dan cerdas bisa memilih dan memilah mana yang baik dan tidak baik.

Lanjut Gus Fawaid menjelaskan,terkait persoalan pupuk hampir di setiap desa petani mengeluhkan kekurangan pupuk, beberapa hari yang lalu kami diskusi dengan Bupati 2 periode, apakah mampu Kabupaten Jember kalau memang pupuk kurang perbaiki  datanya,bila benar-benar kurang, bisa mengunakan anggaran Kabupaten untuk membeli pupuk non subsidi di jual ke petani dengan harga subsidi, jadi kalau tidak bisa jangan jadi Bupati.

Bahwa dalam Pengentasan Kemiskinan menyampaikan,seharusnya menaikan tunjangan perangkat Desa, guru ngaji, guru honorer, RT RW, Kader-kader serta memberikan beasiswa anak-anaknya masyarakat yang tidak mampu.ucapnya.

Gus Fawait menambah nasib guru ngaji, cara pembagian tunjangan guru ngaji harus kita rubah, karena guru yang mengajarkan kita ke agamanya Allah untuk masuk surga, jadi ke depan untuk  membagi tunjangan guru ngaji harus di lakukan dengan sebaik mungkin, janganlah mereka disuruh ngisi formulir sebanyak-banyaknya disuruh ngantri seperti orang-orang biasa, seharusnya guru ngaji di taruh diatas kepala kita dan dimuliakan, meskipun  kita memberi tunjangan pastikan pemberiannya dengan cara di berikan ke rumah-rumah guru ngaji, hormati mereka sebagai mana mereka selalu memikirkan anak cucu kita menjadi  Sholeh dan Sholehah, harapnya. (dik)