Jelang Tahun Baru Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember, Waspadai Harga Bahan Pokok

JEMBER, memo-pagi.com – Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember, menjelang tahun baru mengadakan pertemuan level meeting beberapa hari yang lalu di hadiri Bupati, Wakil Bupati, Bulog, Statistik Bank Indonesia semua pemangku yang ada kepentingan dengan minfasi telah hadir semua.

Yuliana harimurti SE, MSi. Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember menyampaikan,memang benar menjelang tahun baru, pasti ada harga yang bergejolak terutama bahan pokok seperti beras premium di pasar memang sangat tinggi tetapi itu semua terjadi di seluruh Jawa Timur bahkan seluruh Indonesia. Kamis (28/12/2023).

Terkait beras medium kita terendah nomor dua di Jawa Timur, karena kita terus bekerja sama dengan Bulog, PT Rajawali untuk melakukan operasi pasar setiap hari sesuai dengan jadwal dibantu oleh Akti, Kadin, bekerjasama dengan Dispemasdes untuk bumdesma-bumdesma, maka dari itu harga beras medium sangat stabil.

Untuk harga seperti telur memang ada kenaikan sedikit sekitar Rp 1000 sampai dengan Rp 2000 itu memang suda biasa di hari besar, kemudian yang perlu kita waspadai ke depan menjelang tahun baru, Imlek setelah itu bulan Puasa dan Lebaran, jadi agak perlu di waspadai adalah bahan pokok seperti telur, tepung terigu, gula dan cabe.

Terkait gula kami sudah berkordinasi dengan PG Semboro untuk mengatasi stok kedepan, Cabe rawit dan besar harganya memang agak tinggi yang harus kita pantau, kami sudah berkordinasi dengan TPHP juga di bantu oleh BI untuk Orban farming gerakan menanam cabe agar nanti keperluan di hari raya terpenuhi dan harga tidak terus melonjak.

Yang perlu di waspadai kembali adalah jagung, karena selain kita konsumsi juga untuk konsumsi ayam pedaging dan ayam petelur, jadi kita waspadai stoknya untuk tahun 2024.

Karena Bulog menyampaikan bahwa save itu sampai bulan Maret sampai April, jadi kami harus memikirkan untuk stok selanjutnya, jadi masa tanam sekarang Desember, jadi kalau El Nino ini bergeser maka masa panennya juga bergeser.

Maka perlu di atur beras yang di hasilkan Kabupaten Jember jangan sampai banyak yang keluar, sehingga bisa tercukupi dan harganya tidak terlalu naik, kita akan menjaga terus bahwa beras medium ini tetap menjadi harga yang terendah di Jawa Timur. tuturnya. (dik/cip)