Komitmen PG/TK Daniyah Zaara Cetak Siswa Berkarakter, Talenta Seni dan Alih JenjangTahun Pelajaran 2023-2024

BANGKALAN, memo-pagi.com — Lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak Daniyah Zaara menggelar Talenta Seni dan Alih jenjang di Dusun Gumarang, Desa Campor, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan pada hari Minggu (09/06/2024).

Sebanyak 17 murid dengan mengenakan toga diwisuda langsung oleh Kepala Sekolah Ibu Sufiyah.S.Pd. Dalam sambutannya, Sufiyah mengucapkan selamat atas diwisudanya murid-murid terbaiknya.

Ibu Sufiyah juga berharap semoga para wisudawan terus bersemangat belajar di jenjang pendidikan selanjutnya.
“Tentunya dengan tetap riang dan peduli kepada teman dan sesama,” kata Sufiyah

Dalam kesempatan itu, Ia juga memaparkan perkembangan TK Daniyah Zaara Sudah dua tahun ini ada penambahan alat belajar dan kegiatan, yaitu marching band dan panggung.
Fasilitas tersebut, katanya.

Sebagai sarana pengembangan potensi berekspresi anak supaya berani tampil menunjukkan potensi yang ada padanya, seperti menari, menyanyi, dan sebagainya.
“Ada mimpi besar saya sebagai kepala sekolah, yaitu mempunyai gedung sekolah sendiri,” ujarnya.

Pihaknya tak lupa, Juga menyampaikan terima kasih kepada para orang tua wali murid yang mempercayainya untuk mendidik anak-anaknya hingga lulus. Bagi saya, keberadaan orang tua murid dan stakeholders terkait dalam sebuah lembaga pendidikan sangat penting sebagai mitra sinergis.

Ketua Yayasan Daniyah Zaara Bapak Khalili, “Berkomitmen akan terus berikhtiar menyediakan lembaga pendidikan yang memanusiakan anak-anak. Lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 2018,ini terus berkomitmen membangun pondasi karakter anak yang baik sebagai bekal mengarungi samudra keilmuan dan kebangsaan.

“Kami percaya setiap anak memiliki kecerdasan yang unik dan berhak menjadi juara di bidang masing-masing, bukan sebatas bidang akademik,” ujarnya.

Oleh karena itu, tambah Kholili, lingkungan sekolah dan kurikulum didesain sedemikian rupa untuk membantu anak-anak mengoptimalkan kecerdasan uniknya tersebut dalam suasana yang nyaman, riang dan aman.

Di akhir sambutan, merujuk pesan peraih Nobel Rabindranath Tagore yang mengatakan bahwa sekolah adalah siksaan yang tak terperikan, tak boleh terjadi pada anak Indonesia.“Dalam konteks ini, anak-anak tak boleh merasa seperti ‘terpenjara’ karena tekanan sistem pembelajaran yang kaku,” tuturnya.

Salah satu wali murid yang hadir dalam acara wisuda mengapresiasi keberadaan PG/TK Daniyah Zaara yang memberikan penerimaan, dukungan dan kasih sayang atas proses tumbuh kembang anaknya yang terkategori butuh perlakuan khusus (anak berkebutuhan khusus).
“Luar biasa, guru-guru, para orang tua murid, dan siswa-siswi yang memberikan semangat kepada putra-putri kami, Sehingga anak-anak tahu membedakan arti mana yang baik dan mana yang benar, perasaan suka dan dan tidak suka, marah dan senang, dll. Meskipun pelan-pelan, saya yakin anak saya bisa,” ungkapnya.

“Karena saya yakin, anak akan tumbuh pada lingkungan yang menerima, menyayangi, dan mendukungnya,” ujar orang tua siswa menegaskan. (Wie)