Nelayan Paciran Lamongan Gunakan Pendingin Ikan Tenaga Surya Karya Tim Universitas Hang Tuah (UHT}

SURABAYA, memo-pagi.com – 30,Agustus 2024 ,Tim pengabdian kepada masyarakat (Pengmas) Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya telah berhasil menciptakan alat pendingin ikan tenaga surya bernama Sunfreeze untuk membantu para nelayan di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Selama tiga hari kegiatan yang berakhir Sabtu (24/9), tim yang dipimpin oleh Erik Sugianto, ST MT PhD, dosen Teknik Sistem Perkapalan UHT, melaksanakan pengabdian di Kelompok Nelayan Kecamatan Paciran.

Tim Pengmas UHT terdiri dari tiga dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan UHT, yaitu Erik Sugianto ST MT PhD, Hadi Prasutiyon ST MT, dan Suryadhi ST MT, serta melibatkan enam mahasiswa Prodi Teknik Sistem Perkapalan UHT. Dalam kegiatan tersebut, tim diterima oleh ketua rukun nelayan, Nur Wakhid, dan perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan, Mudhofar.

Nur Wakhid menyebutkan bahwa terdapat sekitar 500 nelayan di Kecamatan Paciran yang selama ini masih mengandalkan es balok untuk menjaga kesegaran hasil tangkapan. “Para nelayan sangat membutuhkan teknologi baru yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap es balok. Alhamdulillah, alat ini dapat membantu mengatasi masalah tersebut,” jelasnya.

Erik Sugianto menyatakan bahwa proyek Sunfreeze ini didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) tahun anggaran 2024. Teknologi Sunfreeze dirancang untuk membantu nelayan menjaga kesegaran ikan dengan memanfaatkan energi matahari, mengurangi biaya operasional, dan dampak lingkungan.

“Alat ini dapat mengatur suhu sesuai kebutuhan nelayan dan membantu mengurangi ketergantungan pada es balok,” ungkap Erik.

Ia juga menambahkan bahwa inisiatif ini adalah langkah signifikan dalam memperkuat kemitraan antara UHT dan masyarakat nelayan.

Ketua rukun nelayan, Nur Wakhid, juga menekankan bahwa sebelum ada alat ini, es balok cepat mencair, menyebabkan ikan mudah busuk. Dengan adanya Sunfreeze, masalah tersebut dapat diatasi, dan para nelayan merasa sangat terbantu.

Arif Rohmawan, seorang nelayan di Kecamatan Paciran, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Alat ini sangat penting untuk menjaga kesegaran hasil tangkapan kami. Kami berterima kasih kepada UHT dan Kemdikbud Ristek atas bantuan ini,” ujarnya.

Rektor UHT, Laksamana Muda TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Supartono, MM., CIQaR., menyampaikan apresiasi tinggi atas kegiatan pengabdian masyarakat ini. “Kami berharap inovasi Sunfreeze ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi para nelayan di Paciran, tetapi juga menjadi model bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi langsung dalam menyelesaikan masalah nyata di masyarakat. UHT berkomitmen untuk terus melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Teknologi yang dihasilkan ini adalah langkah menuju kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. Kami berharap kegiatan ini meringankan beban para nelayan dan menjadi edukasi untuk penggunaan energi ramah lingkungan,” tutur Rektor.

Melalui proyek ini, UHT semakin mengukuhkan perannya sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Sunfreeze bukan hanya solusi bagi tantangan operasional para nelayan, tetapi juga contoh nyata bagaimana teknologi ramah lingkungan dapat menjadi solusi global untuk tantangan-tantangan di masa depan. Kolaborasi semacam ini diharapkan terus berlanjut untuk kemajuan bersama yang berkelanjutan.
(Kominfo Uht)