Pondok Pesantren (Ponpes) An Nasuriyah Bangkalan Memperingati Imtihan Tahun Ajaran 2023/2024

BANGKALAN, memo-pagi.com – Peringatan imtihan di Ponpes An Nasuriyah
Haflatul Imtihan adalah salah satu tradisi dari para alim ulama para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang sampai saat ini tetap membudaya di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes). Adanya majelis ilmu dan silaturahim di dalamnya patut disyukuri oleh para wali santri dan dewan guru di lingkungan Pondok Pesantren An-Nasuriyah yang diasuh oleh KH Achmad Fauzan, di Desa Mandelan, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan,Madura, Jawa Timur, pada Minggu (03/03/2024).malam.

Pelaksanaan Haflatul Imtihan ini diadakan di akhir tahun pelajaran. Setelah setahun ustad dan ustadzah disibukkan dengan kegiatan pembelajaran dan lain-lain, dan santri juga sibuk belajar. Maka acara penyelenggaraan Haflatul Imtihan ini diadakan sebagai bentuk peringatan akhir tahun untuk merayakan kelulusan dan kenaikan kelas atau kenaikan tingkat.

Dalam peringatan Imtihan disemarakkan dengan kesenian-kesenian bernuansa Islami serta berbagai lomba dan pengajian akbar dengan mengundang Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), Kepala Desa Sobih (Mohamad Nuri), tokoh masyarakat, segenap wali santri, masyarakat, tokoh Ulama, dan beberapa kalangan. Ceramah agama disampaikan oleh RKH Abdus Salam Sya’roni, Ulama dari Kabupaten Pamekasan.

Kegiatan tahun pembelajaran 2023/2024 diawali pembukaan pembacaan surah Al Fatihah yang dipimpin oleh Ra Fiqki Hulayfi. Acara tersebut yang dilaksanakan secara rutin ini berlangsung meriah. Pembacaan juara santri/siswa yang beprestasi menjadi bukti bahwa lembaga pendidikan agama Madrasah di Pondok Pesantren An-Nasuriyah ini terus eksis sesuai perkembangan zaman.

KH Mukaffi Holil mewakili Ponpes An-Nasuriyah melalui sambutannya menyampaikan, “Kami menghaturkan selamat kepada siswa/satri/santriwati yang sudah menyelesaikan pendidikannya. Harapan kami bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, ke Madrasah Aliyah atau yang sederajat. Terima kasih pula kepada ustad/ustadzah dan guru pendidik yang telah membimbing sehingga mampu memiliki karakter dan akhlakul kharimah yang baik”.

Kepada wali murid, “Saya berharap untuk terus mendukung putra/putrinya bisa melanjutkan dan mengantarkan putra/putrinya pada jenjang yang lebih tinggi, Madrasah Tsanawiyah, Aliyah, bahkan sampai Sarjana (S1). Sebab zaman sudah semakin maju dan berkembang. Karena untuk lowongan kerja minimal membutuhkan Sarjana (S1). Semoga para wali murid bisa mampu menyekolahkan putra/putrinya sampai ke Perguruan Tinggi.” Harapnya.
(L4N/Wie)