Sejak Tahun 2006 Mbah Lego Menjadi Musafir Keliling Nusantara Dengan Satu Kaki Palsu Dan Tongkat Ditangannya Sebagai Saksi Hidup

BANGKALAN, memo-pagi.com – Rabu.31 Januari 2024, Kala itu hari Jumat, jam menunjukkan pukul 10.30 WIB, dan sudah terbiasa warga sekitar mulai berdatangan menuju Masjid Mlajah, Kelurahan Mlajah, Kecamatan kota Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, yang ada di Kota Dhikir dan Shalawat Bangkalan dalam rangka persiapan menunaikan Sholat Jumat berjamaah

Dari sekian warga yang datang, terlihat pemandangan yang lain dari biasanya yaitu sosok lelaki tinggi tegap berbadan atletis berambut gondrong, namun sebagian rambutnya memutih nampak berjalan tertatih- tatih sambil memegang tongkat, sudah tidak asing lagi dialah sosok musafir yang biasa dipanggil Bah Lego.

Saat disapa oleh awak media ini, Langsung ingat dan bersalaman dalam salam satu komando karena memang sudah sekian tahun lamanya tidak berjumpa dan terlihat Bah Lego rambutnya hampir memutih semua, meski begitu raut wajah tampannya masih terlihat dari guratan wajahnya yang mulai menua.

Setelah usai sholat Jum’at kita mulai berbincang sejenak sambil melepas lelah beristirahat pada sebuah bangunan sebelah. Biasanya tempat itu digunakan para musafir untuk beristirahat.

Dalam kisahnya, lelaki berusia 54 tahun bernama asli Lego Aimana, asal Desa Suradadi Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Jawa Tengah yang biasa dipanggil Bah Lego ini mulai mengawali kisah perjalanan hidupnya dengan satu kaki palsu ditemani tongkat setianya mulai berkelana ke seluruh nusantara mencari jati diri dari tahun 2006 sampai saat ini.2024

Bah Lego, ayah satu anak ini mengaku memilih jadi musafir karena adanya suatu hidayah usai dirinya tertimpa musibah hingga kehilangan satu kaki pada tahun 1995. Saat dirinya sepulang dari rumah temannya tiba-tiba ditabrak mobil truk hingga kaki satunya hancur dan harus diamputasi. Ucapnya.

Berawal dari musibah itulah saya mulai paham makna arti sebuah kehidupan yang harus di syukuri dulunya dikenal hantam kromo jarang dirumah namun usai kecelakaan mulai sadar dan agar tidak menyesali keadaan mulailah dia giat bekerja meski serabutan. dari usaha ternak ayam hingga membuka toko kelontong. Tuturnya.

Dengan wajah tertunduk dan mata menerawang seakan mengenang kisahnya. Bah Lego hanya bisa pasrah atas kehendak yang kuasa karena nasib berkata lain. Lima tahun kemudian pasca kecelakaan yaitu tepatnya pada nasib 1999, kami akhirnya berpisah dan kuputuskan keluar dari rumah agar tidak membebani anak istri dengan membawa pakaian seadanya dan alhamdulillah sekarang anaknya sudah lulus sekolah serta bisa mandiri sendiri bekerja pada sebuah perusahaan, insya Allah akhir 2024 akan mengakhiri perjalanan dirinya dalam berkelana, Pungkas Bah Lego dengan penuh semangat
(Clis/Wie)