Spirit Merajut Persaudaraan dan Cinta, Ojo Lali Moco Sholawat,”Guru Ngaji Taruh Diatas Kepala Kita Serta Muliakan”

JEMBERmemo-pagi.com – Dalam Kegiatan Sarasehan, dalam Spirit Merajut Persaudaraan dan Cinta, Ojo Lali Moco Sholawat, yang dipimpin langsung oleh Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) Muhammad Fawait, SE, M.sc, juga selaku anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, dihadiri Ketua APDESI, Tim Srikandi LSN anggota DPRD Kabupaten Jember, Ansor, Kepala Desa Langkap, Kepala Desa Petung, Kepala Desa Sukorejo,RT/RW, Kader-kader, guru ngaji, muslimin- muslimat serta petani dan buruh tani. Pada minggu (31/3).

Acara tersebut disambut meriah oleh ratusan undangan, dalam acara masyarakat meminta kepada Gus Fawaid untuk mencalonkan sebagai Bupati, dengan harapan membantu beban masyarakat  kecil yang terjadi selama ini, untuk meningkatkan tunjangan RT/RW, Kader PKK, guru ngaji  serta mempermudah mendapatkan pupuk bersubsidi serta mensejahterakan masyarakat.

Persoalan tersebut disampaikan oleh semua Desa di Kabupaten Jember, karena semuanya itu bagian salah satu untuk mengentaskan kemiskinan, terutama guru ngaji yang mendidik anak-anak penerus bangsa.

Gus Fawait menyampaikan, terima kasih kepada warga  Desa Langkap  terutama emak-emak atas terpilihnya Presiden Prabowo dan wakilnya Gibran, beserta saya terpilih lagi sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dengan memperoleh suara terbanyak se-Indonesia.

Terkait, permasalahan pupuk menjelaskan, Hampir di setiap saya tempat banyak petani mengeluhkan kekurangan pupuk sebentar  bisa tergantung bupatinya karena kami diskusi dengan Bupati 2 periode kalau memang pupuk benar-benar kurang, bisa mengunakan anggaran APBD untuk membeli pupuk non subsidi di jual ke petani dengan harga subsidi.

Gus Fawait menambah nasib guru ngaji, cara pembagian tunjangan guru ngaji harus kita rubah, karena guru yang mengajarkan kita ke agamanya Allah untuk masuk surga, jadi ke depan untuk  membagi tunjangan guru ngaji harus di lakukan dengan sebaik mungkin, janganlah mereka disuruh ngisi formulir sebanyak-banyaknya disuruh ngantri seperti orang-orang biasa, seharusnya guru ngaji di taruh diatas kepala kita dan muliakan, meskipun  kita kasih tunjangan pastikan pemberiannya dengan cara di berikan ke rumah-rumah guru ngaji, hormati mereka sebagai mana mereka selalu memikirkan anak cucu kita. Paparnya. (dik)