JEMBER, memo-pagi.com – Masyarakat sangat antusias Pada acara sarasehan Spirit Merajut Persaudaraan dan Cinta, Ojo Lali Moco Sholawat, Gus Fawait selaku presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) serta Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, berkunjung di Desa Sempolan dan Garahan Kecamatan Silo, bersama tim Srikandi,Sabtu (30/3).
Disambut dengan meriah dan antusias oleh Kepala Desa beserta ratusan Masyarakat,terlihat hadir 6 (enam) Kepala Desa di Sempolan 2 (dua) Kepala Desa di Garahan.acara tersebut bertujuan menyerap aspirasi masyarakat tentang kemiskinan yang meningkat di kabupaten Jember dan kelangkaan pupuk subsidi.
Meskipun kegiatan ini diisukan ada tekanan fitnah kepada kepala desa oleh oknum supaya tidak menerima kunjungan Gus Fawait, di Hadapi dengan rasa cinta, juga berterima kasih kepada kepala desa yang hadir, bisa memilih mana yang baik dan tidak.
Dalam acara tersebut masyarakat meminta kepada Gus Fawait untuk mencalonkan bupati, dengan harapan bisa mengurangi beban persoalan yang dihadapi selama ini, untuk menaikan gaji RT, RW, kader-Kader, guru ngaji, mahalnya bahan-bahan Pokok serta solusi kelangkaan dan mahalnya pupuk.
Dalam sambutan Gus Fawait menyampaikan, kita Do’akan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mudah-mudahan Indonesia selalu selamat serta aman dan bertahan sampai hari kiamat, Kabupaten Jember tercinta ini menurut data tahun 2023 sekarang angka kemiskinan no 2 se-Jawa Timur.
Disaat Indonesia serta Jawa Timur angka kemiskinan nya turun kenapa Kabupaten Jember justru naik, menurut data orang miskin banyak yang di desa, pinggir kebun dan hutan yang pekerjaannya rata-rata petani dan buruh tani, padahal Jember ini adalah penghasil beras terbesar di Jawa Timur bahkan se-Indonesia.
Tetapi justru petaninya miskin, maka ke depan jangka panjangnya bagai mana pupuk harus persediaannya harus terjaga, kami kemarin berdiskusi dengan bupati 2 periode bernama MZA Jalal, terkait Pupuk ini kurang perbaiki datanya, kalau betul-betul Kurang mampu tidak Kabupaten Jember membeli pupuk non subsidi dijual ke petani harga subsidi, menyampaikan bisa, maka ke depan kita memenuhi pupuk-pupuk ke petani dari harga non subsidi menjadi subsidi.
Kalau ingin Kemiskinan Desa berkurang maka pembangunan harus bertumpu pada desa seperti menaikan gaji RT, RW Kader-kader posyandu, tunjangan guru ngaji, tunjangan perangkat desa, tunjangan guru honorer, kalau tidak bisa menyelesaikan persoalan ini jangan jadi Bupati. Paparnya. (dik)