BANGKALAN, memo-pagi.com – Bagi masyarakat Indonesia, halal bihalal Idul Fitri sudah menjadi tradisi yang dilakukan setelah momen Puasa Ramadan. Umumnya, halal bihalal dilaksanakan masih dalam bulan Syawal, baik itu seminggu setelah Idul Fitri, setengah bulan, ataupun di akhir bulan Syawal.
Kegiatan Halal Bi Halal UPT Puskesmas Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan ” Dengan Tema Semangat Idul Fitri Jalin Siraturahmi Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan UPT Puskesmas Tragah “Hari Jumat Tanggal 19 April 2024
Dalam kesempatan ini Kapus Tragah Vivin Sufianti.S.ST.Bd menggelar halal bihalal dalam momentum memperingati Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Halal bihalal ini dilakukan guna mempererat silaturahmi dan mensucikan diri dengan saling maaf memaafkan sesama muslim.
Kegiatan halal bihalal ini dihadiri oleh Forkopimcam Tragah, Kepala Desa,Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Kapus Tragah, Seluruh Pegawai dan Staff Puskesmas Kecamatan Tragah, dan tamu undangan lainnya di Aula Kantor Puskesmas Tragah, (19/04/2024) bertepatan dengan 10 Syawal 1445 Hijriah.
Kepala Puskesmas Tragah Vivin Sufianti.S.ST.Bd mengatakan, kegiatan keagamaan halal bi halal sudah menjadi tradisi Umat Muslim dalam setiap menyambut Bulan Suci Ramadhan.
Lanjut, Kapus Vivin, momentum halal bi halal ini sangat bermanfaat, dapat saling memaafkan antar sesama, memperkokoh ikatan kekeluargaan, memupuk silaturahmi, dan sinergitas antar petugas pelayanan masyarakat yang sudah berjalan harmonis selama ini.
“Jelang ramadhan, mempererat silaturahim sekaligus saling memaafkan agar melaksanakan ibadah ramadhan lebih khusuk dan bermakna,” ucap Kapus Vivin
“Alhamdulillah puasa Ramadan tahun ini telah selesai kita lakukan. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum. Minal Aidzin Walfa Idzin Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga kita dipanjangkan umur dan bisa bertemu kembali Ramadan dan Idul Fitri tahun depan,” Tutur Vivin.
Terakhir Kapus Vivin berpesan kepada pegawai yang ada di lingkungan Puskesmas, pelayanan kesehatan akan tetap dioptimalkan, meskipun dalam keadaan menjalani ibadah puasa.
“Walaupun nantinya dalam menjalankan ibadah puasa, tupoksi tetap dijalankan sebagaimana biasa, kinerja tidak berkurang apapun agenda yang dilakukan harus dengan amalan kebaikan,” tutup Kapus.
(Wie)