BANGKALAN, memo-pagi.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), bekerja sama dengan LAKPESDAM-PBNU, telah memulai Fase II dari Teori Perubahan. Acara ini diadakan di Aula MAN Bangkalan dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting termasuk Ketua PCNU Bangkalan, KH Makki Nasir. Jumat (14/06/2024)
Agenda ini merupakan bagian dari Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD) Subkomponen 2B, yang bertujuan untuk menciptakan Desa-desa inklusif di tingkat kabupaten.
Empat desa telah dipilih sebagai lokus untuk implementasi program ini, yakni Desa Klampis Barat, Desa Karang Asem, Desa Jaddung, dan Desa Morombuh.
KH Makki Nasir, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran LAKPESDAM NU Bangkalan sebagai pendamping program. Dia berharap agar keempat desa ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Bangkalan dalam menerapkan prinsip-prinsip inklusi sosial dan akuntabilitas sosial.
Sementara itu Ali Yusri Purwanto, Kepala Bidang PLK Dinas PMD Kabupaten Bangkalan, menjelaskan bahwa program ini akan fokus pada inklusi sosial dan akuntabilitas sosial desa.
“Kami ingin memastikan bahwa semua kelompok, terutama yang rentan atau marginal, terlibat dalam pembangunan desa,” ujar Yusri.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola desa yang demokratis dan berkeadilan.
Salah satu inisiatif utama adalah Sekolah Lapang, yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan kaum marginal. Ini termasuk pelatihan keterampilan bagi perempuan, kursus public speaking, dan pelatihan pembuatan konten bagi perempuan dan kaum disabilitas, dengan pendampingan dari LAKPESDAM NU Bangkalan.
Dengan semangat ‘No One Left Behind’, program ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa di Bangkalan
(Wie)