JEMBER, memo-pagi.con – Meskipun dalam kepemimpinan 100 hari pemerintahan yang baru di Kabupaten Jember, sudah banyak mendapatkan apresiasi, bahkan telah mendapatkan kurang lebih 20 penghargaan.
Akan tetapi penghargaan tersebut bukan tujuan utama, tujuan utamanya adalah pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan menuju Jember Baru, Jember Maju.
“Bupati Jember Fawait adakan kegiatan Launching Bergema “Beasiswa Bupati Jember Untuk Generasi Masa Depan”.
Kegiatant Launching Bergema, dihadiri oleh Ketua beserta anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jember, Pj. Sekda, Rektor PTN Jember maupun PTS se-Kabupaten Jember, Segenap Ketua Partai Politik, Seluruh Kepala OPD Pemerintah Kabupaten Jember, Pengurus NKKS SMP, SMK se-Kabupaten Jember, Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jember. Rabu Malam (18/06/2025).
Dalam sambutannya Fawait Bupati Jember mengatakan “Yang pertama saya mengucapkan terima kasih bahwa didalam 100 hari pemerintahan yang baru di Kabupaten Jember, kita sudah banyak mendapatkan apresiasi, bahkan telah mendapatkan kurang lebih 20 penghargaan dalam 100 hari, tapi penghargaan tersebut bukan tujuan utama bagi saya, tujuan utama bagi kita semua adalah pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan menuju Jember Baru, Jember Maju.
Banyak hal yang tidak bisa dilakukan sendiri, apa yang kita peroleh hari ini tidak bisa saya peroleh dan saya kerjakan sendiri, maka saya berterima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah dan Jajaran DPRD Kabupaten Jember yang selalu memberikan masukan masukan bagaimana membawa Jember Baru, Jember Maju, juga seluruh para relawan dan seluruh masyarakat Jember.” Ujarnya.
“Kemudian yang kedua, saya menjadi Bupati Jember yang saya tanya terkait masalah data, saya cek data kemiskinan, sepuluh tahun terakhir ini Jember tidak pernah angka kemiskinannya dibawah dua ratus ribu.
Sehingga menempatkan Jember menjadi kabupaten penduduk terbanyak kedua, bahkan kemiskinan ekstrim terbesar di Jawa Timur ada di Kabupaten Jember, APBD Jember selama sepuluh terakhir adalah hampir 50 trilyun, ini belum efektif menurunkan angka kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrim.
Maka saya menggandeng kampus kampus untuk membuat kajian APBD Jember selama sepuluh tahun terakhir terhadap penurunan kemiskinan dan stanting, termasuk kemiskinan ekstrim.
Akan lakukan kajian untuk menjadi referensi didalam pembangunan Kabupaten Jember yang akan datang.Ujar Fawait.
“Yang ke tiga, untuk Kabupaten Jember, panglima tertingginya adalah peraturan, tidak boleh lagi kita nabrak aturan didalam mengelolah APBD Kabupaten Jember, saya sampaikan bahwa APBD Kabupaten Jember setelah dibahas bersama oleh Legislatif dan eksekutif kami serahkan kepada KPK, aparat penegak hukum, untuk diteliti mana yang rawan, mana yang bahaya, mana yang ada indikasi ada kecurangan, supaya kita dikasik peringatan dari awal. termasuk Wadul Gus’e yang turut mengawasi seluruh proses yang ada dikabupaten Jember termasuk pengelolaan APBD Kabupaten Jember.” Kata Fawait.
Masih kata Fawait Bupati Jember, “Kita masih melihat angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrim tertinggi di Jawa Timur maka kita harus menyusun strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, tidak ada pengentasan kemiskinan melalui jangka panjang kecuali pengetahuan.
Maka pendidikan menjadikan sektor yang sangat saya perhatikan betul, ada 1.500 lebih sekolah kita yang rusak berat, komitmen kami bersama, hasil efisiensi APBD.
Salah satu yang terbesar untuk memperbaiki sekolah sudah berjalan dan kita anggarkan di tahun 2025, kemudian yang tekhir, saya menyampaikan bahwa beasiswa harus kita tingkatkan, komitmen kita selama lima tahun ke depan minimal 20 ribu anak anak Jember kita sekolahkan.
Kita kuliahkan gratis, selain mendukung anak anak mendapatkan beasiswa, kampus kampus di Jember harus berkembang lebih maju lagi.
program beasiswa ini saya berikan kepada anak anak Jember untuk bisa kuliah diseluruh indonesia dan kita prioritaskan kampus kampus yang ada di Kabupaten Jember, dan UKTnya kita bayari sesuai di kampus masing masing dan kita bantu livingkos dalam sebulan, kita bantu lima ratus ribu untuk anak anak yang mendapatkan beasiswa.
Kemudian yang paling penting jangan sampai ada lagi pelebelan beasiswa miskin, saya tidak mau karena anak anak kita punya rasa dan perasaan.
Ketika mereka dapat cap beasiswa tidak mampu, beasiswa miskin, walaupun kita berikan pada masyarakat tidak mampu.
Memohon namanya jangan sampai ada kata kata tidak mampu atau miskinnya, bahkan kita akan memberikan beasiswa kuliah sampai keluar negeri.
Kedepanya kita buktikan beasiswa dari pemkab Jember untuk anak anak kita keluar negeri, dan kita mulai dari tahun ini walaupun tidak banyak, mungkin satu dua orang yang mau melanjutkan ke china, insya’Allah kita bantu biayanya untuk hidup di china.
Kita akan mencoba menjalin dengan kampus kampus di timur tengah, di china.” Jelasnya. (Yono)